Tentang Aku
Aku.. Aku.. Aku.. Hhh.. Aku terlalu sibuk dengan duniaku sendiri. Baru kusadari betapa sempitnya duniaku! Hanya aku, aku, dan aku seorang diri. Lagi-lagi tentang aku dan tentang aku.
Ketika kubuka
mataku, sejauh mataku memandang, ternyata dunia ini lebih indah dari sekedar
hitam dan putih. Di ujung pandangku ada garis cakrawala yang membiru luas.
Kulihat lagi sinar matahari yang kuning cerah, angin yang bertiup, suara
kicauan burung, gemercik air yang jatuh di antara bebatuan. Indah, ketika aku
melihat ke luar.
Tidak hanya
diriku sendiri. Aku melihat senyum seorang anak kecil yang melambaikan
tangannya untukku. Dan saat itu pertama kali aku bisa tersenyum kembali.
Lembutnya angin membelaiku. Kuhirup nafas sedalam-dalamnya, lalu kuhembuskan
pelan-pelan.
Aaah… Lega sekali
rasanya. .
Seakan semua
beban pikiran dan bimbangku yang selama ini menekan kepalaku ikut terbuang
dalam hembusan nafasku. Aku berjalan lagi, lalu duduk di tepi kolam taman itu.
Kuraup sedikit airnya. Sejuk hatiku waktu menyentuhnya. Seakan air itu membasuh
semua lelahku. Kini benar-benar kusadari aku telah membutakan mataku sendiri
dan mengurung diriku sendiri dalam sangkar emas keegoisanku. Aku telah buta
terhadap dunia sekitarku. Dan betapa terkejutnya aku ketika kusadari selama ini
telah kubuang waktuku sia-sia. Selama ini, hanya kupikirkan tentang diriku
sendiri. Sementara di sekitarku, banyak orang yang menantiku, banyak orang yang
mengharapkan senyumku, perhatianku, cintaku… Aku telah hidup untukku sendiri.
Seakan aku hidup seorang diri di dunia ini. Tanpa orang lain di sampingku.
Kusadar aku keliru. Kini aku mencoba melangkah lagi, namun kali ini aku tak mau
menunduk lagi. Aku akan berjalan tegap dan melihat sekelilingku, sejauh mataku
bisa memandangnya.
0 komentar:
Posting Komentar